Senin, 18 April 2011

11 Kekurangan dalam Berhubungan Antarpersonal

Lelah juga, nulis tugas, nulis puisi, nulis curhatan, sampai upload materi di blog. Sekarang waktunya saya share tentang kendala-kendala berhubungan antar personal, khususnya di bidang asmara (pacaran). Tidak ada buku referensi kecuali pengalaman penulis (ciee..) dan intervensi beberapa mata kuliah (mahasiswa komunikasi gituu ^^). Setidaknya ada 11 macam kendala yang saya “observe” selama menjalin hubungan, yaa, paling tidak, kurun sewindu (8 tahun ini). Berikut “temuan” yang saya alami sebagai partisipan:

1. Posesif
Pernahkah anda mengatakan/ mendengar, “Aku nglakuin ini cuma buat kamu” ? Itu eksplisitnya. Namun niatan yang muncul dari situ adalah “aku”-nya. Sebenarnya kata-kata itu adalah sebagai perisai agar sang pasangan tetap bersamanya. Memang tidak disadari, karena kita mengaku sayang, apa saja kita lakukan “untuk dia”. Tapi sebenarnya itu semua “untuk saya/kita”.

2. Tidak terbuka
“Katakanlah suatu kebenaran walau pahit bagimu”. Jika kita memang pada waktu itu bokek, misalnya, bilang saja lah memang sedang tidak ada budget. Malu memang, tapi tergantung kreatifitas anda untuk “mengkonversi” segala kekurangan tu. Eitss.. Klo ini bukan pengalaman saya, sekedar ilustrasi saja biar mudah. Hehehe. Klo saya sendiri, misal pernah, saya mau jalan sama teman cewek, ya sampaikan saja lah keadaan sebenarnya. Tentu memang tidak ada hubungan khusus. Klo hanya diam saja, silakan habis seperti saya. Hehehe. Mungkin penyebab satu ini bukan puncak habisnya kepercayaan, namun secara tidak langsung anda dapat merusak krikil-krikil fondasi yang telah anda bangun. Berikut juga mengendai masalah pribadi, kerjaan, kuliah, dan lain-lain. Karena pada dasarnya, berkomitmen pacaran adalah kita membutuhkan teman berbagi, tidak hanya dengan logika, perasaan, tapi juga dengan hati dan cinta, itu lebih terasa dan mudah dicerna bahkan solusinya bisa tokcer walaupun hanya sekedar motivasi!

3. Harapan muluk
“Besok kita nikah ya?” Jujur memang sempat saya mebicarakan hal ini, baik dengan dia, maupun berpikir sendiri. Setelah saya pikir-pikir, memberikan harapan besar seperti itu justru akan menimbulkan sesuatu yang kontras. Akan muncul pertanyaan-pertanyaan ekspektasi lain seperti “Apa bisa?”, “Apa Mampu”. Itulah yang menyebabkan lingkaran setan, yang akan kembali ke posesif (poin 1). Selalu ingin melindungi, mempertahankan, dan akhirnya justru fatal. Sedikit kecemburuan jika terkemas dalam posesif, bagaikan menyulut api di atas bensin. Nah LohhHH!!

4. Lebay
Perhatian boleh, asal tau frekwensi. Ga selamanya kan kita trus-trusan bilang, “Yank, ILU, IMU,INU” tau lah artinya apa... apa lagi klo bilangnya tiap jam, tiap dua jam. Hmmm.. brasa makan madu, manis, tapi kadang jika berlebihan justru menjadi racun. Lebay bisa disiasati dengan kata-kata motivasi, sebelum akhirnya kita menuju ke pokok “sepik” hahaha... “Sepoi pagi ini membawa rinduku padanya, segarkan jiwanya, Tuhan. Pagi Bibehh..” ^^

5. Kaku
Terasa orang kikuk banget klo gini. Mau ngemeng susah, ga ngemeng salah.. hehehe... Klo pun ngomong, brasa gak PD banget, akhirnya ke depan, malah ancur sendiri. So, ga perlu ragu ngobrolin sesuatu. Klo perlu siapin meteri buat ngobrol ntar, sekalian latihan ngomong. Tu klo yang bner-bner amatir!!.. hahaha

6. Kurang humor
Pembicaraan yang terkesan logic n’ bahkan cuma butuh jawaban “ya” dan “tidak”, pasti udah bikin BT setengah mati! Bisa dibilang ini suatu bakat tambahan, alias bawaan. Beruntung bagi mereka yang bertemu dengan pasangan mereka yang punya selera humor tinggi. Jangan takut pembicaraan terkesan garing, justru dari kegaringan itu akan terasa “renyah” n’ bisa jadi suatu humor sense dadakan.. wkwkwk, tentu dengan mimik wajah yang mendukung.

7. Terlalu berperasaan
Orang yg cenderung melankolis, akan selalu memberikan dan mengharapkan sesuatu yang puitis, romantis, dan segala macam petis2 yang ada. Wkwkwk. “Kamu lagi ngapain, kangen deh ma kamuu...” blom lagi muah-muahnya.. hadewww... Stop gombalisasi efect!! Atau sama aja klo gini, “kamu tuh nggak ngertiin aku banget sih”. Apalagi klo didukung dengan air mata yang membahana huahahaha.

8. Negatif thinking
“You are what you think”. Memang terdengar sepele. Banyak alasan yang bikin kita bepikir negatif tentang pasangan. Su’udzon pun dilarang agama. Kenegatifan pikiran bisa berakibat ke pola pikir. Kecemburuan yang buta, ataupun kabar-kabar dari orang-orang yang belum tentu bisa dipercaya. Akhirnya, berdampak ke dalam diri yang mudah emosional, mudah marah, akhirnya kita beranggapan negatif pada pasangan. Mudah marah ke pasangan, akhirnya menjelek-jelekkan pasangan. Sudah pasti bisa diduga, PUTUS! Jadi, berpikirlah jernih kepada pasangan, jangan bertindak sebelum klarifikasi dari mata anda sendiri yang melihat dan telinga yang mendengar.

9. Cemburu tak terkontrol
Sudah dibicarakan di poin-poin sebelumnya. Hanya saja, memang ini hal mendasar yang harus dihindari. Kejelekan dari cemburu ini adalah, penilaian negatif terhadap setiap tindakan n’ informasi yang disampaikan pasangan. Misal, baru si dia lagi jalan ma temen-temen cowok, jelas-jelas ngerjain tugas, “jampi-jampinya” udah kemana-mana. Setan demen banget tuh ma yang begituan. Dikomporin! Wkwkwk.. So, buat yang muslim, segera ambil wudu, insya Alloh reda.. . Oke, cemburu sekedarnya saja.

10. Terlalu ingin tahu masa lalu pasangan
Apalah arti masa lalu. Walaupun itu masa lalu yang bersifat positif. Masa lalu di sini adalah masa lalu dengan pasangan sebelumnya. Cerita-cerita lalu yang positif dapat membuat kita minder bagi yang tidak PD, misal si dia pernah dibeliin mobil ma mantannya. Apalagi yang negatif. Dia yang kita pilih, kita harus bisa menerima dia, dengan segala yang dia punya dan yang dia terima. Walaupun kita jelas-jelas kita tahu masa lalunya. Tapi lebih baik bukan untuk diingat-ingat apa lagi dikorek-korek. Infotainment bBeUdH.. !! hedehh

11. Tidak komunikatif (verbal kurang)
Yapp, terakhir. Kata-kata, walaupun sekedar bahasa, pesan-pesan itu sangat mempengaruhi. Cara kita menyampaikan pun juga. Terkadang ada pasangan yang cenderung suka berpelukan klo pas naik motor. Maybe itu salah satu cara mereka mencari kesempatan. Wootsss.. sumpah juga, naudubillah klo ini cuma yang saya lihat saja :D Berpegangan tangan, gandengan pun bisa berpotensi mengurangi sense of verbal kita. Cobalah merangkai kata-kata motivasi. Padukan dengan kekaguman dan sayang kita ke dia. Seperti yang ada di poin 4, “Sepoi pagi ini membawa rinduku padanya, segarkan jiwanya, Tuhan. Pagi Bibehh..” Intinya gunakan kata-kata positif (dengan tidak ada kata seperti: Tidak, jangan, nggak, bukan, dan sejenisnya) plus nggak garing!!

So, just enjoy the process, essence of life. Itulah 11 kekurangan, ya, 11 April ini saya menemukan dia. Terinspirasi dari sebuah kesempurnaan, aminn. Saran dan kritiknya, mohon dikomenkan, hehehe, terima kasih. (Gila’, baru kali ini ngeblog panjang banget selain tugas!)

4 komentar:

  1. hemm... nice.. sepertinya tercermin low profile dr setiap yg saya baca :)

    BalasHapus
  2. Oh ia?? bagaimana anda bisa beragumen demikian? wkwkwk... Aku lak low fat ma low cal a ?? hahaha

    BalasHapus
  3. hadee,, -__-" gag jadi muji aahhh :)

    BalasHapus
  4. Ahahaha.. iya deh iyaa Ciputtt...

    BalasHapus