Selasa, 16 November 2010

Ya, aku rindu suasana itu (advinkom.blogspot.com)


Berlebihan mungkin. Inilah rasa yang tidak bisa aku bendung begitu lafadz takbir berkumandang di mana aku berpijak rumah Alloh. Saat kaki bersila pada sajadah suci, seolah mata ini ingin mengungkapkan kesedihannya akan kerinduan bertakbir bersama di tempat asal ditambah dengan alunan takbir yang lantang nan merdu. Ya Allah... teringat semua kebesaranmu, termasuk segala kebesaranmu dalam memberi musibah, entah ujian maupun teguran.

Air mata tak kuasa ingin membasahi kedua bola mata ini hingga nafas pun ikut merasakan hal yang sama. Sentuhan tangan orang lain yang ‘coba menenangkan di sampingku pun seolah tak terasa karena hati yang sedang “sakit” ini. Ya Allah... Mungkin kesedihanku ini memang belum seberapa hebat dibanding kesedihan mereka yang jauh di sana.

Ya Allah, yang aku pikirkan adalah jika ini kesempatan terakhirku Idul Adha, aku belum sampai dapat memenuhi kebahagiaan orang tua sebagaimana Ismail kecil yang sholeh, yang senantiasa taat kepada Ibrahim. Izinkan waktumu untukku Ya Allah... Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar